pendidikan anak berkebutuhan khusus


Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami problema dalam belajar, hanya saja problema tersebut ada yang ringan dan tidak memerlukan perhatian khusus dari orang lain karena dapat diatasi sendiri oleh anak yang bersangkutan dan ada juga yang problem belajarnya cukup berat sehingga perlu mendapatka perhatian dan bantuan dari orang lain. Anak luar biasa atau disebut sebagai anak berkebutuhan khusus (children with special needs), memang tidak selalu mengalami problem dalam belajar. Namun, ketika mereka diinteraksikan bersama-sama dengan anak- anak sebaya lainnya dalam system pendidikan regular, ada hal-hal tertentu yang harus mendapatkan perhatian khusus dari guru dan sekolah untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (student with special needs) membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan masing – masing . Dalam penyusunan progam pembelajaran untuk setiap bidang studi hendaknya guru kelas sudah memiliki data pribadi setiap peserta didiknya. Data pribadi yakni berkaitan dengan karateristik spesifik, kemampuan dan kelemahanya, kompetensi yang dimiliki, dan tingkat perkembanganya. Karakteristik spesifik student with special needs pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional . Karaktristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensori motor, kognitif, kemampuan berbahasa, ketrampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social serta kreativitasnya.
Untuk mengetahui secara jelas tentang karakteristik dari setiap siswa seorang guru terlebih dahulu melakukan skrining atau asesmen agar mengetahui secara jelas mengenai kompetensi diri peserta didik bersangkutan. Tujuannya agar saat memprogamkan pembelajaran sudah dipikirkan mengenai bentuk strategi  pembelajaran yang di anggap cocok. Asesmen di sini adalah proses kegiatan untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan setiap peserta didik dalam segi perkembangan kognitif dan perkembangan social, melalui pengamatan yang sensitive. Kegiatan ini biasanya memerlukan penggunaan instrument khusus secara baku atau di buat sendiri oleh guru kelas.
Model pembelajaran terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang di persiapkan oleh guru di sekolah, di tujukan agar peserta didik mampu berinteraksi terhadap lingkungan social. Pembelajaran tersebut disusun secara khusus melalui penggalian kemampuan diri peserta didik yang didasarkan pada kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi ini terdiri atas empat ranah yang perlu diukur meliputi kompetensi fisik, kompetensi afektif, kompetensi sehari- hari dan kompetensi akademik.
anak anak berkebutuhan khusus yang mendapat perhatian khusus antara lain:
  • 1 Tunanetra
  • Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktualdan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata
  • 2 Tunarungu
  • Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak.
  • 3 Tunagrahita
  • unagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan. klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ.Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
  • 4 Tunadaksa
  • Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh
  • 5 Tunalaras
  • Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya
  • 6 Kesulitan belajar
  • Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karenagangguan persepsibrain injurydisfungsi minimal otakdislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.
7. Anak Berbakat (Giftedness and special talents)
Menurut Milgram, R.M (1991:10), anak berbakat adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 atau lebih diukur dengan instrument Stanford Binet (Terman, 1925), mempunyai kreativitas tinggi (Guilford, 1956), kemampuan memimpin dan kemampuan dalam seni drama, seni tari dan seni rupa (Marlan, 1972).
8. Anak Autistik
Autism Syndrome merupakan kelainan yang disebabkan adanya hambatan pada ketidakmampuan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak



sumber:
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

resume blended learning

setelah melakukan diskusi,saya menyimpulkan hal hal mengenai blended learning,yakni:

  • blended learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis.
  • blended learning dilakukan oleh pengajar dan yang diajar dalam bentuk virtual namun di mix dengan dunia nyata. Terdapat interaksi dalam sesamanya. Beda sama e-learning yang terkesan bekerja sendiri.     dampak positif:
  • Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam.
  • Belajar blended menawarkan kesempatan belajar untuk menjadi baik secara bersama-sama dan terpisah, demikian pula pada waktu yang sama maupun berbeda. Sebuah komunitas belajar dapat dilakukan oleh pelajar dan pengajar yang dapat berinteraksi setiap saat dan di mana saja karena memanfaatkan yang diperoleh komputer maupun perangkat lain (iPhone) sebagai fasilitasi belajar. Blended learning memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.
  • dengan adanya blended learning,kita dapat efisien waktu dan tenaga,kita dapat berdiskusi didalam satu ruangan dan membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif(karena kita tidak perlu bersuara terlalu keras dalam menyampaikan opini)
  • selain itu,dengan adanya blended learning,mahasiswa akan semakin aktif dalam dunia peronline-an,yang tidak hanya aktif dalam social network,tetapi juga dalam lerning (pembelajaran).                                        dampak negatif:
  • ada beberapa kendala ,misalnya kita harus menggunakan perangkat laptop atau alat yang mendukung,sementara tadi ada juga teman kita yang tidak menggunakannya,jadi terkesan memberatkan buat yang tidak memilikinya.
  • sangat bergantung pada jaringan koneksi.

sumber:
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

blended learning,oh blended learning


awalnya setelah melihat pos dari dosen pengampu mengenai blended learning,saya bingung,bingung dan tidak tau harus mulai dari mana,karena saya belum pernah melakukan metode pembelajaran ini sebelumnya dan ini adalah perdana saya menggunakannya. semalam saya bertanya dengan anak genap bagaimana blended learning itu,melihat reaksi dan respon mereka saya mengerutkan kening. ada yang bilang "luar biasa",ada yang bilang "memusingkan,ribet" dan banyak lainnya. tapi hari ini,setelah saya coba sendiri blended learning itu,setelah saya alami,ternyata blended learning itu tidak serumit yang ada dipikiran saya sebelumnya. ternyata blended learning itu lumayan menarik. suatu pengalaman baru yang baik,wadah diskusi yang baik bagi kita. serta dengan adanya blended learning,dapat sedikit mengkondusifkan ruangan kelas,yang biasanya ketika berdiskusi sedikit riuh . dan saya sedikit mengalami kendala ketika ada salah satu teman saya yang tiba tiba gagal gabung dalam obrolan kami setelah kami berdiskusi cukup lama,mungkin disebabkan koneksi.

tapi tetep hari ini saya menganggap hari ini adalah permulaan yang baik untuk kemajuan yang baik pula. sekian
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS